Selasa, 03 Juni 2014
LEMBANGKU TELAH HILANG
Pada musim dingin menjelang pergantian tahun
Lembang mengerek topeng-topeng ke asriannya kedalam sumur dan tenggelam
Disana terlihat jalan jalan raya telah menjelma bongkahan besi dan seng berkarat
Sehingga penghuni dalam pun terbui ditengah lintasan ular kawat
Ketika aku melihat ke arah gunung
hutan-hutan itu terlihat seperti sobekan buku telefon dan menghilang namanya
Tak ! Tak ada lagi rerumputan yang menggigil di halaman
Tak ada lagi embun yang menempel di kaca rumah tak ada lagi
Kini lembang telah dipenuhi molekul- molekul tak bersahaja
dan asap- asap cerutu knalpot
Bahkan matahari terasa seperti berada di depan tatapanku! Aku terbakar
Sinyalku pun melayang ke arah selatan
Disana ribuan roda bersemangat ber jam-jam merayap untuk datang ke floatingmarket
Yang dulunya situ umar yang kotor dan bau tengi
Kini tidak lagi dulu hanya satu petak yang buruk namun kini merambah kemana2
Bagai gempa yang terasa hingga sumatra
Di malam hari
Bulan itu berteriak dan menyorot kan cahayanya
Aku pun terakar didepan arang batok kelapa
Seperti halnya kertas yang terbakar
Lembang yang dulu telah menjadi abu oleh asap kendaraan
Oleh : Fajar Ramadan (Saung Sastra Lembang)
Diposkan oleh : Teddy Silvanus
#TsL_P09
0 komentar:
Posting Komentar