Senin, 01 Desember 2014
TAKKAN PERNAH TERSAPU MESKI PENUH DEBU
Aku hanya sosok tertunduk di antara sudut gelap.
Hanya bayang ratap yang berusaha mengusap.
Terindah kadang menjadi tak berpemilik.
Namun kenang akan selalu terlukis dalam tiap gerak-gerik.
Meski ku tutup mata.
Walau lelap menyeka.
Atau bahkan jika lelah memuncak.
Ini langkahku dengan tiap bercak.
Ketika tetes keringat bersorak.
Aku tetap pada jejak ketika awal melangkah penuh semangat mengajak.
Sahabatku adalah hati kalian ketika bunyi langkah kita seperti harmoni gitarmu<dede>,seperti teriak tanpa menyerah nyanyimu<kiting>,seperti dengung bass penuh kerja kerasmu<kentuz>,dan seperti dentum pedal drum penuh semangatmu<junet>.
Dan kalian adalah jiwaku dalam berbagi.
Aku jauh tapi dalam tiap lantun musik kalian jiwaku menyatu,karena kita sahabat satu langit dan sahabat satu hati.
Dan ketika kalian bertanya kenapa aku pulang ke rumah?
Aku hanya akan jawab,
" kalian takkan pernah sendiri,karena kutinggal tiap kenangku dalam hati yang takkan pernah tersapu meski penuh debu "
Oleh : Eko Putra Ngudiraharjo
Diposkan oleh : Teddy Silvanus
#TsL_P09
0 komentar:
Posting Komentar