Jum'at, 19 Desember 2014
JALAN SETAPAK
Seperti lidah yang dijulurkan langit merah
Jalan setapak membentang ke cakrawala
Di antara jurang dan tebing, gerumbul ilalang
Nampak bersinar dalam basuhan airmata fajar
Kesenyapan akan bangkit dari punggung bukit pagi
Sungai kecil menyelinap di sela pohonan
Mendesakkan batu-batu hitam
Dan dingin yang memercik mengandung irama api
Seakan menyanyikan kelahiran baru
Ayam berkokok dari kandang pertobatannya
Mantel subuh yang membungkus ombak lautan
Seakan menenggelamkan nyala bintang
Langit kembali tersungkur, ditarik arus bumi
Kini cahayanya memberat di kedua mataku
Sedang hatiku menghampar tanpa ufuk
Oleh : Acep Zamzam Noor
Diposkan oleh : Teddy Silvanus
#TsL_P09
0 komentar:
Posting Komentar