Jum'at, 22 Agustus 2014
PERJALANAN, 4 - buat Afrizal Malna
dalam sepatu kita isi rindu-rindu
sokrates netes: mencairkan luka
chairil menggigil saat kaupanggil
dan tardji di mana-mana menagih janji
puisi jadi basi, tanpa kita sadari
puisi jadi saksi, tanpa kita pahami
puisi jadi melati, tanpa mewangi
puisi jadi belati, menusuk relung hati
satu lagi: kita berpusar-pusar di tengah pasar melelang sesuatu
yang telah hilang: kesederhanaan
0, dimana filsafat kausimpan di mana
makrifat kaupahat di mana
“abad yang berlari” di mana
kausembunyikan suarasuara-maknamakna-lukaluka
mikrofon?
o, abad yang berlari
melesat tinggalkan kita
sendiri
Jambi, 1993
Oleh : Dimas Arika Mihardja
Kiriman : Putra Kamdal
Diposkan oleh : Teddy Silvanus
#TsL_P09
0 komentar:
Posting Komentar