Sabtu, 14 Februari 2015
SANG PENYAIR
Hari itu..
Ku duduk seorang diri
menatap jauh, menembus gelapnya malam
mencari seberkas sinar yang dahulu padam
termakan rayuan sang pendusta alam
Ku buka dan kucari kian kemari
lembaran memori yang lari ketepian kali
ku coba menarik kembali
kendatipun susah
ku tetap gigihnya tak mau kalah
Waktu itu..
jiwaku rapuh
terpesona ucapan sang pujangga pengukir kata
semuanya lenya entah kemana
hilang daya, hilang perkara
tak lagi nampak dipelupuk mata
Itulah hebatnya sang penyair
mengukir kata merangkai basa
tiada menjadi ada
adapun ada menjadi tiada
hilangkan noda, hilang cela
lenyapnya termakan untaian kata pemadu rasa
Syairnya manis
menutup pahitnya ampedu
ucapanya indah, menutup kerusakan jiwanya
Itulah dia..
penakluk mahkota penghias tahta
Oleh : Rasid Maulana Sidiq
Diposkan oleh : Teddy Silvanus
#TsL_P09
0 komentar:
Posting Komentar