Senin, 02 Februari 2015
IBU
Ku tatapi dinding dinding rumahku
Kulihat gambar masa masa kecilku
Ku menangis meratapi jalan hidupku
Merintih disetiap keheningan malamku
Tengadah aku memandang bulan
Seakan tampak wajah pelipur laraku
Tersenyum sambil meneteskan air mata memandangiku
Wahai ibuku tercinta kutitipkan salam bersama bulan yang merindu
Ibuku tercinta
Engkau pergi disaat aku membutuhkanmu
Engkau menjauh disaat aku mengejarmu
Engkau menghilang disaat aku menantimu
Ibu
Kata katamu adalah inspirasi hidupku
Senyummu adalah pengobat lukaku
Ibu,kuberjuang demi saudara saudaraku
Menantikan alhasil jerihpayahku
Amanahmu selalu terselip dalam benakku
Engkau menangis dikala waktu itu
Memandangiku dengan wajah sedihmu
Wahai ibu ku menanti belaian tangan manjamu
Oleh : Sinai
Diposkan oleh : Teddy Silvanus
#TsL_P09
0 komentar:
Posting Komentar